ARAH Environmental Indonesia

Cart


All Categories

All Categories

  • No product categories exist.

Search

 ARAH Environmental Indonesia
Menu   ≡ ╳
  • Home
  • Keunggulan Kami
  • Layanan Kami
    • Limbah B3 Medis
    • Limbah B3 Sarana Komersial
    • Limbah Domestik
    • Panduan Jenis Limbah
  • Tentang Kami
  • Blog
  • Karir
  • Hubungi Kami
  • Shop
  • Call Center: (021) 5088-0198
Menu
  • Home
  • Keunggulan Kami
  • Layanan Kami
    • Limbah B3 Medis
    • Limbah B3 Sarana Komersial
    • Limbah Domestik
    • Panduan Jenis Limbah
  • Tentang Kami
  • Blog
  • Karir
  • Hubungi Kami
  • Shop
  • Call Center: (021) 5088-0198
ARAH Environmental Indonesia

Cart

All Categories

All Categories

  • No product categories exist.

Search

Home/Belanja e-Commerce Jadi Salah Satu Penyebab Sampah Plastik Meningkat

Belanja e-Commerce Jadi Salah Satu Penyebab Sampah Plastik Meningkat

Date: Februari 08, 2022
Sampah e-Commerce

Faktor penyebab sampah plastik meningkat sangatlah beragam. Namun, salah satu faktor yang masih belum banyak disadari adalah tren belanja online melalui e-commerce. Menawarkan berbagai kemudahan dan kepraktisan, belanja di e-commerce tanpa disadari membuat jumlah sampah plastik meningkat. Bagaimana bisa? Mari simak ulasannya berikut ini.

Lonjakan sampah plastik selama pandemi

Selama pandemi COVID-19, masyarakat diminta untuk mengurangi aktivitas di tempat publik dan harus melakukan physical distancing. Pada jangka waktu tertentu juga diterapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Kondisi tersebut mau tak mau membuat beberapa kebiasaan mengalami penyesuaian. Misalnya, harus memakai masker saat beraktivitas, menggunakan hand sanitizer, hingga lebih sering mengonsumsi suplemen. Tanpa disadari, kebiasaan baru di masa pandemi ini menimbulkan dampak lingkungan berupa peningkatan jumlah sampah plastik.

Salah satunya akibat kemasan belanja online

Selain kebiasaan-kebiasaan yang telah disebutkan, pandemi juga mengubah kebiasaan berbelanja kebutuhan. Jika sebelumnya masyarakat bisa berbelanja kebutuhan di pasar tradisional atau supermarket, sekarang mereka harus mengurangi kegiatan tersebut.

Sebagai alternatif, masyarakat beralih pada belanja online untuk memenuhi kebutuhan mereka. Sayangnya, solusi ini justru menimbulkan permasalahan baru, yakni jumlah sampah plastik yang meningkat.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh LIPI menemukan bahwa aktivitas belanja online meningkat hingga 62% di wilayah DKI Jakarta. Aktivitas belanja tersebut kemudian menjadi penyebab sampah plastik meningkat karena 96% paket dibungkus dengan kemasan plastik dan bubble wrap.

Dampak sampah plastik e-commerce bagi lingkungan

Meski jika dilihat sekilas belanja melalui e-commerce terlihat praktis dan efisien, ternyata aktivitas ini juga memiliki dampak negatif. Plastik kemasan otomatis akan menjadi sampah setelah paket diterima konsumen. Bayangkan jika Anda belanja online berulang-ulang, selembar plastik pun lama kelamaan akan menjadi gunungan plastik.

Tumpukan sampah plastik sangat membahayakan lingkungan. Alasan utamanya adalah karena plastik tidak mudah terurai. Plastik perlu waktu 100-500 tahun untuk bisa terurai sempurna. Selain itu, bahan kimia yang ada pada plastik juga bisa mencemari air, tanah, dan bahkan udara akibat dari pengolahan sampah plastik secara sembarangan.

Upaya bersama menangani sampah plastik e-commerce

Untuk bisa mengatasi masalah ini secara tuntas, jelas tidak bisa dilakukan sendiri. Perlu adanya kesadaran bersama untuk bisa menangani masalah sampah plastik. Anda bisa memulainya dengan melakukan langkah-langkah berikut:

  1. Mengurangi penggunaan plastik

Penyebab sampah plastik menggunung adalah karena adanya ketergantungan terhadap plastik. Mulai dari mengemas barang jualan di e-commerce hingga membungkus makanan, semua menggunakan plastik. Maka, langkah awal untuk menangani plastik adalah dengan mengurangi penggunaannya.

Coba siasati dengan belanja banyak barang sekaligus dalam satu waktu, lebih baik lagi jika berbelanja di satu toko. Cara lainnya adalah belanja di toko yang menyediakan kemasan kardus. Anda juga bisa memilih toko yang menerima pengiriman kilat dalam kota untuk mengurangi penggunaan bubble wrap.

  1. Mendaur ulang sampah plastik

Jika sampah sudah terlanjur menggunung di rumah, sebaiknya Anda segera melakukan daur ulang sampah. Dengan daur ulang, sampah plastik bisa diolah menjadi produk lain yang dapat digunakan kembali. Selain itu, kemasan plastik bekas belanja online juga bisa diolah kembali menjadi biji plastik.

  1. Mengurangi penggunaan selotip

Sejumlah kemasan plastik dari produk hasil belanja online biasanya ditempel selotip. Tujuannya untuk menjaga agar kemasan tidak lepas supaya barang di dalamnya aman. Namun, plastik yang ditempel selotip dapat menjadi residu karena perekat selotip membuat plastik tersebut tidak dapat didaur ulang.

Sebagai upaya mengurangi penggunaan plastik, pemilik online shop di e-commerce tidak perlu membungkus seluruh kemasan dengan selotip., Anda bisa menggunakan lem untuk merekatkan kemasan. Lalu, bagi penerima paket, usahakan untuk melepas selotip dari kemasan plastik sebelum melakukan daur ulang.

Di balik kemudahan belanja di e-commerce, ternyata terdapat dampak negatif di belakangnya. Paket yang Anda terima tanpa disadari telah menjadi penyebab sampah plastik meningkat jumlahnya. Untuk mengurangi dampak tersebut, mari lebih bijak dalam menggunakan plastik. Anda juga bisa mulai memilah dan mengelola sampah plastik dari sekarang.

Bagi Anda yang belum bisa melakukan daur ulang sampah plastik secara mandiri, maka dapat menyerahkannya pada layanan pengelolaan limbah dan sampah profesional seperti ARAH. Di ARAH, sampah plastik akan ditangani secara ramah lingkungan menuju zero-waste-to-landfill. ARAH siap membantu Anda untuk mengelola sampah plastik. Klik di sini untuk mulai kelola sampah Anda bersama ARAH!

Reference:

https://www.liputan6.com/bisnis/read/4454386/lipi-jumlah-sampah-plastik-melonjak-selama-pandemi-covid-19

https://en.antaranews.com/news/168984/putting-the-lid-on-plastic-waste-from-e-commerce-packaging

https://katadata.co.id/ariayudhistira/analisisdata/6143540c50b02/bahaya-lingkungan-di-balik-maraknya-belanja-online

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pos-pos Terbaru

  • Spill Kit, Peralatan Tanggap Darurat dengan Banyak Fungsi
  • Tata Cara Penggunaan Aplikasi SIRAJA, Begini Tahapannya!
  • Mari Kita Lebih Mengenal Aplikasi SIRAJA dari KLHK!
  • Jangan Dibuang Sembarangan! Begini Cara Tepat Mengelola Kosmetik Kedaluwarsa!
  • Cara Tepat Menangani Limbah B3 di Gedung Perkantoran

Tag

akubersih b3 baterai cara membuang makanan kadaluwara car free day covid daur ulang daur ulang sampah organik ecofren festronik jakarta K3 K3 adalah kaleng aerosol karantina Keselamatan dan Kesehatan Kerja komersial lampu LED limbah limbah B3 limbah kaleng limbah medis makanan kadaluwarsa Makassar Manfaat K3 manifest manifest elektronik menerapkan K3 menghancurkan makanan kadaluwarsa olimpiade pengelolaan pengelolaan limbah pengolahan limbah pengolahan limbah B3 produk produksi makanan sampah kaleng smartphone social distancing sosialisasi transportasi tujuan K3 waste management
PT ARAH ENVIRONMENTAL INDONESIA

Jl Dr.Ide Anak Agung Gde Agung
Kuningan Timur

(021) 5088-0198

[email protected]

ISO SERTIFIKAT

SITEMAP
AKUN
Hubungi Kami Melalui WhatsApp