Dokter dan Tenaga Kesehatan, Pahlawan di Masa Pandemi COVID-19

Hari Dokter Nasional diperingati setiap 24 Oktober untuk menghargai jasa para dokter dan tenaga kesehatan. Selama pandemi COVID-19, merekalah yang berada di garda terdepan dengan APD menutupi kepala hingga kaki. Memberikan layanan terbaik di bidang medis, mereka juga yang berjuang dan berhadapan langsung dengan virus COVID-19 selama dua tahun belakangan ini. Tidak berlebihan rasanya menyebut para dokter dan tenaga kesehatan sebagai pahlawan di masa pandemi.
Menjadi orang yang bertanggung jawab dalam penanganan virus dan harus bertemu pasien dengan berbagai kondisi bukanlah hal yang bisa diremehkan. Para dokter dan tenaga medis mengorbankan banyak hal untuk tugas mulia ini. Dengan penuh rasa tanggung jawab, profesionalitas, dan jiwa kemanusiaan, mereka berusaha mati-matian merawat para pasien positif COVID-19.
Rela meninggalkan rumah dan keluarga dalam waktu lama
Berhadapan langsung dengan pasien yang mengidap virus Corona membuat dokter dan tenaga kesehatan harus rela tidak pulang hingga berminggu-minggu. Pasalnya, kemungkinan mereka membawa virus tersebut ke luar tempat kerja terlalu besar. Para pahlawan di masa pandemi ini harus rela tetap tinggal di tempat kerja dan melayani masyarakat dengan sepenuh hati walau sangat rindu dengan keluarga yang menanti di rumah.
Ribuan nakes gugur akibat COVID-19
Dilansir dari BBC.com, per 17 Agustus 2021 tercatat 1.891 tenaga kesehatan di Indonesia meninggal dunia sepanjang pandemi COVID-19. Lebih tepatnya 640 dokter, 637 perawat, 377 bidan, 98 dokter gigi, 34 ahli gizi, 33 ahli teknologi laboratorium, dan 13 ahli kesehatan masyarakat. Jumlah ini juga yang membuat Indonesia menempati urutan pertama pada daftar kematian tenaga kesehatan tertinggi di Asia dan ketiga di dunia.
Di tengah situasi yang mengkhawatirkan ini, ribuan nakes menjalankan pekerjaan dengan beban fisik dan mental yang berat hingga akhirnya mengakibatkan keletihan dan penurunan imun tubuh. Mereka pun jadi rentan terinfeksi virus Corona.

Kerja keras dokter dan nakes bantu turunkan positivity rate COVID-19 di Indonesia
Berkat para dokter dan nakes yang merupakan pahlawan di masa pandemi ini, positivity rate COVID-19 di Indonesia terus menurun. Pada periode 11 sampai 17 Oktober 2021, positivity rate di Indonesia turun drastis mencapai 0,5%. Hal ini merupakan kabar baik, apalagi jika dibandingkan dengan positivity rate pada lonjakan kedua bulan Juni dan Juli 2021 lalu yang mencapai 26,7%.
Selain itu, bed occupancy rate (BOR) atau keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan COVID-19 juga menurun hingga mencapai angka 5,69%. Sedangkan pada puncak gelombang kedua COVID-19, BOR rumah sakit sempat menembus angka 77,77%. Penurunan angka ini merupakan hasil kerja keras para dokter dan tenaga kesehatan dalam menangani kasus COVID-19, ditambah dengan dukungan pemerintah dalam memberikan dan menjalankan kebijakan-kebijakan yang mengatur masyarakat.
Bantu ringankan beban dokter dan nakes dengan terus terapkan protokol kesehatan
Meski keadaan Indonesia sudah membaik jika dilihat dari angka positivity rate dan BOR, bukan berarti kita bisa lengah dan meremehkan virus ini. Para dokter dan nakes masih terus stand by di rumah sakit sebagai pahlawan di masa pandemi. Kita pun perlu membantu meringankan beban mereka walaupun dengan upaya-upaya sederhana.
Tetap patuhi protokol kesehatan ke mana pun kita pergi dengan menggunakan masker, jaga jarak, dan hindari berkerumun. Masker yang kita gunakan pun tidak boleh dibuang sembarangan karena dapat berpotensi menyebarkan virus. Penanganan COVID-19 menghasilkan limbah infeksius yang harus ditangani dengan benar. Untuk area perumahan, hubungi Dinas Lingkungan Hidup setempat untuk panduan cara pembuangannya. Untuk fasilitas layanan kesehatan, hubungi ARAH melalui nomor 081311116800 untuk kerjasama pengelolaan limbah medis baik dan sesuai peraturan yang berlaku. Terutama selama pandemi COVID-19, limbah medis dan B3 yang dihasilkan semakin banyak. ARAH dapat secara efektif menangani limbah tersebut agar tidak mencemari lingkungan dan membahayakan orang lain.
Perjuangan melawan pandemi COVID-19 masih panjang. Sudah seharusnya kita terus menaati protokol kesehatan dengan terus menggunakan masker dan memperhatikan pembuangan masker bekas pakai. Dengan upaya tersebut, kita telah membantu dan menghargai para pejuang di garda terdepan, dokter dan tenaga kesehatan, para pahlawan di masa pandemi. Selamat Hari Dokter Nasional!