Hari Pangan Sedunia: Mari Pastikan Air dan Tanah Sumber Pangan Kita Tidak Tercemar Limbah B3
Setiap tahunnya, Hari Pangan Sedunia diperingati pada 16 Oktober untuk meningkatkan perhatian dan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga produksi pangan. Tujuannya agar tingkat krisis pangan dapat berkurang, baik pada tingkat global, nasional, maupun regional.
Salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah menjaga kualitas kebersihan air dan tanah yang kita pakai sebagai sumber pangan, termasuk di sawah. Caranya adalah dengan memastikan bahwa tanah dan air tersebut tidak tercemar limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) yang dibuang secara tidak benar.
Limbah B3 tidak bisa dibuang dengan cara yang sama seperti membuang sampah lainnya. Mengingat sifatnya yang berbahaya, buang limbah B3 tidak bisa dilakukan sembarangan, karena dapat mencemari lingkungan.
Salah satu jenis limbah B3 adalah limbah medis seperti masker bekas, jarum suntik bekas, tabung infus bekas, sarung tangan bekas, botol obat bekas, obat sisa atau kedaluarsa dan lain sebagainya. Jenis limbah ini sangat berbahaya karena bisa saja mengandung virus, kuman atau penyakit, dan kandungan bahan kimia berbahaya atau beracun. Limbah medis yang di buang di area sembarangan misalkan ladang atau persawahan, akan menghasilkan air lindi. Air lindi yang timbul dari timbunan limbah medis mengandung senyawa kimia organik dan anorganik yang berpotensi dapat berdampak negatif terhadap kualitas tanah dan pertumbuhan tanaman.
Banyaknya limbah medis yang dibuang ke sawah selama pandemi
Selama pandemi COVID-19, tidak bisa dipungkiri bahwa pasien berdatangan ke rumah sakit, menyebabkan limbah medis pun semakin menumpuk. Ironisnya, limbah COVID-19 ini tidak ditangani dengan baik. Padahal, buang limbah B3 tidak bisa sembarangan. Bahkan ada yang membuang limbah COVID-19 di area sawah. Di Kelurahan Mlati Kidul, Kecamatan Kota, Kudus, Jawa Tengah, seorang warga menemukan sejumlah limbah medis berupa jarum suntik bekas, botol obat, hingga infus. Sampah-sampah itu ditemukan terkumpul di dalam satu kantong plastik kresek dan dapat membahayakan warga sekitar, apalagi ketika hujan dan terkena tanah.
Tidak hanya di Kudus, sebanyak 17 karung limbah COVID-19 berupa Alat Pelindung Diri (APD) juga ditemukan dibuang ke area persawahan di Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor. Setelah diperiksa, karung-karung tersebut ternyata berisi masker dan baju hazmat. Jika ditemukan oleh pihak tak bertanggung jawab, limbah COVID-19 tersebut bisa-bisa akan disalahgunakan.
Bahaya membuang limbah B3 ke ladang dan sawah terhadap produksi pangan
Buang limbah B3 sembarangan bisa berdampak bagi lingkungan, terutama ketika dibuang ke ladang atau sawah. Limbah B3 dapat mencemari air dan tanah. Air lindi dari limbah B3 medis, apabila bocor dari kemasan, dapat mengalir dan mencemari sungai. Padahal, di beberapa wilayah seperti pedesaan, penggunaan sungai untuk mengairi sawah masih menjadi andalan.
Di samping itu, air lindi tersebut juga umumnya mengandung senyawa kimia organik dan anorganik yang dapat berdampak negatif bagi tanaman. Asam yang terkandung dalam zat-zat kimia dan cairan tubuh dalam limbah medis dapat mempengaruhi pH tanah dan dapat membuat tanaman kering. Oleh karenanya, tanaman ladang dan sawah yang tercemar oleh limbah B3 berpotensi untuk menjadi kering apabila pH nya melewati ambang batas tertentu, dan dengan demikian mengurangi produksi pangan kita.
Cara tepat membuang limbah medis
Setelah mengetahui bahwa buang limbah B3 tidak boleh sembarangan, Anda juga perlu mengetahui cara yang tepat untuk membuang limbah medis. Penanganan limbah medis dapat dilakukan dengan tahapan pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, dan pengolahan. Limbah medis dapat dikumpulkan ke tempat penyimpanan sementara limbah B3. Dari sana, limbah medis diangkut oleh perusahaan pengelola limbah B3 yang berizin seperti ARAH. ARAH akan membantu Anda mengelola limbah medis dan limbah B3 lainnya sesuai dengan tata cara benar sesuai aturan yang berlaku. Apabila fasilitas layanan kesehatan, kantor, atau pabrik Anda memerlukan jasa pengelola limbah B3, langsung saja hubungi ARAH melalui nomor 081311116800.
Mengingat dampaknya yang begitu berbahaya, tidak seharusnya buang limbah B3 dilakukan sembarangan, apalagi dibuang di ladang dan sawah yang berisiko mencemari lingkungan, dan mengurangi produksi pangan. Karenanya, serahkan urusan limbah medis dan limbah B3 lainnya ke ARAH agar bisa dikelola secara tepat dan aman. mari kita gunakan Hari Pangan ini untuk meningkatkan kesadaran akan tata cara pengelolaan limbah B3 yang tepat agar kondisi air dan tanah sumber pangan kita tetap terjaga.